DEKOMPOSISI MORFOLOGI BENTUK BINER DUA DIMENSI MENJADI POLIGON KONVEKS DENGAN PENDEKATAN HEURISTIK
Abstract
Dalam pengolahan citra digital dan pengenalan pola, representasi bentuk merupakan masalah yang paling mendasar. Sebuah skema representasi bentuk yang bagus dapat memberi kemudahan pada analisis bentuk untuk dikembangkan pada berbagai macam pencocokan bentuk atau tugas pengenalan.
Pada Penelitian ini, dirancang perangkat lunak untuk mendekomposisi bentuk biner dua dimensi menjadi poligon konveks dengan menggunakan teori morfologi dan pendekatan secara heuristik. Proses dekomposisi dilakukan dengan menentukan aproksimasi konveks dari citra yang diolah. Penentuan aproksimasi konveks didapat dari penyusutan bentuk untuk mengambil bentuk primitif dasar, kemudian mengembangkan kembali bentuk tersebut sehingga menjadi poligon konveks. Hasil dari proses ini berupa komponen konveks dan representasinya.
Hasil uji coba membuktikan bahwa komponen konveks yang dihasilkan dari bentuk dengan tepi yang tidak banyak lekukan akan lebih sedikit daripada bentuk dengan banyak lekukan pada tepinya. Selain itu jumlah komponen konveks yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendekatan bentuk asal, lebih sedikit bila dibandingkan dengan algoritma Wang, algoritma Pitas dan Skeleton Transform.
Kata Kunci : bentuk biner, poligon konveks, morfologi, komponen konveks.
Pada Penelitian ini, dirancang perangkat lunak untuk mendekomposisi bentuk biner dua dimensi menjadi poligon konveks dengan menggunakan teori morfologi dan pendekatan secara heuristik. Proses dekomposisi dilakukan dengan menentukan aproksimasi konveks dari citra yang diolah. Penentuan aproksimasi konveks didapat dari penyusutan bentuk untuk mengambil bentuk primitif dasar, kemudian mengembangkan kembali bentuk tersebut sehingga menjadi poligon konveks. Hasil dari proses ini berupa komponen konveks dan representasinya.
Hasil uji coba membuktikan bahwa komponen konveks yang dihasilkan dari bentuk dengan tepi yang tidak banyak lekukan akan lebih sedikit daripada bentuk dengan banyak lekukan pada tepinya. Selain itu jumlah komponen konveks yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendekatan bentuk asal, lebih sedikit bila dibandingkan dengan algoritma Wang, algoritma Pitas dan Skeleton Transform.
Kata Kunci : bentuk biner, poligon konveks, morfologi, komponen konveks.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24068535.v5i2.a232
Refbacks
- There are currently no refbacks.